Header Ads

Apakah Metode waterfall masih trend dikalangan peneliti ?

Metode waterfall atau Model air terjun adalah salah satu model proses pengembangan perangkat lunak yang sudah cukup lama dikenal dilakangan pengembangan, industri dan pendidikan, dan telah digunakan selama beberapa dekade. Tetapi, dengan berkembangnya industri perangkat lunak dan semakin kompleksnya proyek-proyek perangkat lunak, model ini mulai kurang populer di kalangan peneliti dan praktisi perangkat lunak.

waterfall

Saat ini, banyak peneliti dan praktisi perangkat lunak beralih ke metode pengembangan perangkat lunak yang lebih adaptif dan fleksibel seperti Agile, Scrum, Kanban, dan DevOps. Metode-metode ini memungkinkan pengembang untuk menyesuaikan proyek dengan cepat dengan perubahan kebutuhan dan mempercepat waktu pemasaran produk.

Meskipun demikian, metode waterfall masih digunakan pada beberapa proyek perangkat lunak tertentu, terutama di industri yang memiliki regulasi yang ketat seperti industri keuangan dan kesehatan, di mana risiko kesalahan yang tinggi harus dihindari. Selain itu, beberapa organisasi juga masih menggunakan metode waterfall karena alasan kebiasaan atau kurangnya pemahaman tentang metode pengembangan perangkat lunak yang lebih baru.

Di industri perangkat lunak, ada beberapa metode pengembangan yang populer, dan pilihan metode tergantung pada karakteristik proyek, kebutuhan bisnis, dan preferensi tim pengembang. Berikut adalah beberapa metode pengembangan perangkat lunak yang paling populer di industri:

Agile

Metode ini memungkinkan pengembangan perangkat lunak yang lebih adaptif dan fleksibel, dengan iterasi pendek dan fokus pada hasil yang dapat diberikan kepada pelanggan. Agile menekankan kerja sama tim yang erat dan komunikasi yang terbuka, dengan fokus pada pengiriman produk yang lebih cepat dan lebih efisien.

Scrum

Ini adalah salah satu metode Agile yang paling populer dan digunakan secara luas di industri perangkat lunak. Scrum menggunakan iterasi pendek yang disebut sprint, yang biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Scrum juga menekankan kerja tim yang erat, kolaborasi yang terbuka, dan fokus pada pengiriman hasil yang lebih cepat.

Kanban

Metode ini adalah pendekatan manajemen aliran kerja, di mana tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan diprioritaskan dan dipilih dari papan tugas (kanban) yang terlihat oleh seluruh tim. Kanban menekankan pengiriman hasil secara terus-menerus, dengan fokus pada mempercepat aliran kerja dan mengurangi waktu siklus.

DevOps

Ini adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang menekankan kerja tim yang erat antara tim pengembangan dan operasi, dengan fokus pada pengiriman perangkat lunak yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih stabil. DevOps menggabungkan pengembangan perangkat lunak dan operasi menjadi satu proses yang kontinu, sehingga memungkinkan tim untuk mempercepat waktu penyebaran produk dan mengurangi waktu respon terhadap masalah.

Jadi kesimpulannya guys, jangan takut jika pengajuan metode pengembangan perangkat lunak mu di tolak pembimbing, masih banyak metode-metode lain yang masih layak untuk dipelajari. meskipun ada beberapa metode pengembangan perangkat lunak yang populer, pilihan metode tergantung pada kebutuhan bisnis dan karakteristik proyek. Perusahaan dan tim pengembang harus mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan setiap metode sebelum memilih yang terbaik untuk proyek kita.

Tidak ada komentar